Tuesday, December 21, 2010

Cara Praktis merawat kecantikan vagina

Cara Merawat Kecantikan Vagina

Cara Merawat Miss Vagina, Bagaimana cara yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan organ vital wanita ini? kali ini kami akan memberikan pembahasan mengenai bagaimana cara merawat vagina dengan praktis. Vagina tidak sehat adalah masalah yang dapat mempengaruhi perempuan dari segala usia, meskipun biasanya lebih umum terjadi setelah perempuan menopause. masalah Vagina dialami oleh sekitar 17 persen perempuan antara usia 18 sampai 50 tahun jadi begitu pentingnya vagina ini harus dirawat agar tetap cantik dan sehat.

Eits, jangan salah lho. Kecantikan atau kebersihan Vagina harus jadi prioritas juga. Tau ga’ nie kalo memahami pentingnya organ intim itu sama pentingnya dengan pemahaman tentang seks. Ga’ perlu malu membahas Miss V apalagi tentang cara merawat vagina, dan cari tau juga masalah

Berikut seputar vagina demi kesehatan, Kebiasaan jelek yang harus dihindari saat merawat vagina :

*. Pake’ celana dalam bukan bahan katun (sehingga ga’ nyerap keringat)
*. Ganti celana dalam hanya satu kali sehari
*. Pake’ panty liners setiap hari (terlalu sering)
*. Jarang mengganti pembalut saat menstruasi
*. Pake’ celana pendek/panjang terlalu ketat (sehingga wilayah sekitar miss V jadi berkeringat)
*. Membasuh miss V dari arah belakang ke depan (bisa jadi bakteri sekitar anus pindah ke vagina)
*. Langsung pake’ celana dalam saat miss V masih dalam kondisi basah usai dibasuh
*. Buang air kecil di toilet umum yang ga’ bersih, dan ga’ membasuh miss.V

Cara Praktis merawat kecantikan vagina

Jangan lakukan kebiasaan jelek diatas yach kalo pengen ngejaga miss V. Semoga dengan tips menjaga kebersihan vagina ini, kalian bisa lebih ngerti pentingnya ngurangin kebiasaan diatas.

Tips Cara Merawat Vagina agar vagina sehat

Berikut ini ada Tips Merawat Vagina untuk para wanita agar selalu sehat,silahkan simak semoga bermanfaat ........
Tips Cara Merawat Vagina agar vagina sehat. Vagina punya mekanisme pembersihan sendiri dengan mengandalkan koloni bakteri normal yang menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam dan di sekitarnya. Keseimbangan bisa terganggu kalau pemiliknya jorok.

Penggunaan celana basah atau celana dalam terlalu ketat, misalnya, dapat mengganggu keseimbangan itu. Dalam keadaan tertentu, perawatan vagina tidak cukup hanya membersihkan bagian luar. Bagian dalam pun perlu dikuras.
Ada beberapa cara yang biasa dilakukan dalam merawat organ reproduksi wanita. Cairan pembersih khusus digunakan dengan cara menyemprotkannya ke dalam vagina. Berisi bahan aktif yang mampu melumpuhkan bakteri, kuman, serta jamur.

1. Bilas dengan cairan pembersih
Cairan pembersih khusus digunakan dengan cara menyemprotkannya ke dalam vagina. Berisi bahan aktif yang mampu melumpuhkan bakteri, kuman, serta jamur. Cairan ini bisa digunakan dalam beberapa menit.

Penggunaannya harus dengan pengawasan dokter. Karena itu, selain cairan pembilas, obatan untuk mengatasi gangguan yang ada juga akan diberikan. Tidak semua gangguan bisa diselesaikan dengan cairan ini. Paling hanya dapat mengatasi keputihan.ladi, tidak akan mampu mengatasi penyakit kelamin, apalagi penyakit menular cekcual (PMS).

2. Sinar Laser
Laser diperlukan karena penggunaan obat pembunuh kuman di vagina biasanya butuh waktu lama, apalagi kalau terjadi resistensi obat. Laser yang digunakan biasanya jenis level rendah atau low level laser therapy. Formulasi dari sinar inframerah clan ultra violet ini mampu membersihkan bakteri, jamur, dan virus dalam waktu relatif cepat.

Untuk gangguan ringan, penembakan biasanya dilakukan selama 15 menit sekali.’Bila gangguan sudah berat, butuh puluhan menit dengan beberapa kali tembakan dalam beberapa hari. Obat juga kerap diberikan oleh dokter setelah penembakan laser.

3. Terapi ozon
Dr., Mulyadi Tedjapranata, MD, dari Klinik Medizone, menyebutkan bahwa metode penggunaan terapi ozon ini layaknya menggunakan cairan pembersih. Dengan alat yang disebut vaginal insufflations, ozon dimasukkan ke organ kewanitaan dengan dosis sesuai kasus.

“Prinsipnya ozon ini berfungsi sebagai disinfektan yang bisa membunuh kuman. Tujuannya untuk mencegah masuknya kuman penyebab penyakit,” ujarnya. Dengan periode waktu tertentu pula (tergantung kasus), ozon diperlukan agar kebersihan vagina terjaga.

Agar pengobatan efektif, biasanya terapi ini dikombinasi dengan obat-obatan. Namun, ozon tidak bisa digunakan untuk mengatasi penyakit seksual atau PMS. Dan yang jelas, terapi ini harus dilakukan oleh dokter yang ahli dalam hal ini. Jika tidak digunakan secara tepat, memasukkan ozon ke organ kewanitaan hanya akan menyebabkan berkembangbiaknya bakteri yang malah merugikan vagina.

4. Penguapan hangat
Dalam ritus perawatan tubuh secara tradisional, penguapan hangat biasa digunakan untuk vagina. Meski begitu, penguapan jelas tidak efektif membunuh mikroorganisme.

Penguapan ini menggunakan ramuan wewangian sehingga mengharumkan vagina, selain menghangatkan. Karena itu, selayaknya cara ini dilakukan seperti kita menggunakan parfum badan. Tidak ada alasan selain alasan kosmetik. Meski penguapan disebut sebagai salah satu cara merawat vagina, langkah ini bukan untuk mencegah penyakit, apalagi menghilangkan gangguan.

5. Gurah vagina
Meski tak sedikit yang tertarik mencobanya, gurah vagina masih diragukan efektivitasnya. Apalagi yang menanganinya jelas-jelas bukan dokter. Tindakan ini bisa membuat semua mikrooganisme yang merugikan maupun yang normal akan mati clan hilang dari vagina. Akibatnya, vagina justru berisiko terganggu.

6. Spa vagina
Ini metode perawatan alat reproduksi wanita yang menggabungkan berbagai terapi kuno. Ada teknik pengasapan atau penguapan. Ada juga teknik pijat akupresur pada seluruh tubuh dan terutama vagina. Ada juga meditasi gerak atau semacam kegel khusus untuk vagina.

Beberapa terapi tersebut cukup aman. “Terapi spa sebenarnya umum digunakan dalam perawatan kesehatan, hanya kali ini. khusus diterapkan untuk bagian vagina saja,” ungkap Hj. Worro Harry Soeharman, M.Ph, MKA, penggagas terapi V-spa.

7. Kuras vagina
Ini adalah pengontrolan dan pembersihan vagina sampai ke mulut serta rongga rahim. Langkah ini menjadi tindakan awal agar jamur atau kuman tidak merembet ke rongga rahim atau saluran telur, yang bisa mengakibatkan kemandulan atau infeksi yang bisa memicu kanker.

Wanita yang menderita keputihan hendaknya tidak menunda pengobatan. Supaya tidak repot, penderita bisa mendatangi klinik semacam Klinik Pasutri atau Pusat Pelayanan Keluarga yang memberi pelayanan, mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, serta membersihkan vagina sampai ke rongga rahim hingga pengobatannya tuntas.

Caranya, ujung vagina sampai rongga rahim diteropong dengan speculum. Dengan alat penjepit kain kasa (gaas) yang terlebih dulu direndam dalam betadin ini, tindakan “kuras” dilakukan.

Tidak perlu takut, karena tindakan ini sederhana dan ticlak menyiksa. Usai hasil laboratorium diketahui, dokter akan memberikan obat yang tepat. Bisa berupa obat minum atau tablet yang dimasukkan ke lubang vagina. Setelah tiga bulan, pasien diharapkan kembali untuk cek ulang.

Keputihan acap kali kambuh bila tidak diobati secara tuntas. Mengobati daerah sekitar vagina saja belum cukup, sebaiknya sampai ke dalam. Para ibu yang menghadapi masalah dengan pasangan sehubungan kasus ini bisa sekalian berkonsultasi. 0 abd

Ganti Celana 2-3 kali
Derajat keasaman vagina menurut Dr. Boy Abidin, Sp.OG, antara 7,1-7,3. Untuk menjaga kesehatan vagina, perempuan setidaknya memahami beberapa hal ini:
Sesering mungkin mengganti pembalut, ferutama saat menstruasi. Darah yang keluar bisa menjadi media tumbuhnya kuman.
Sesudah berhubungan seks, bagian luar vagina sebaiknya selalu dibersihkan. “Tentu tidak dengan sabun biasa,” kata Boy. Sebaiknya gunakan sabun pembersih khusus vagina. Jika perlu, gunakan cairan pembersih vagina bila memang ada infeksi di daerah kemaluan.
Saat membersihkan vagina, bilas dari arch depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari terbawanya kuman dari anus ke vagina. Lebih baik air untuk membersihkan langsung ditadah dari keran biasa atau dengan keran semprot. Air yang terkumpul di ember atau bak mandi bisa saja terkontaminasi air kencing orang lain, spora, jamur, atau kuman.
Bila menggunakan kertas tisu, Anda harus hati-hati. Lendir dan air memang terserap, tetapi hendaknya diingat bahwa tidak semua tisu terjamin kualitasnya. Tisu yang terbuat dari serbuk kayu ada yang tercemar jamur kalau proses pembuatannya kurang baik.
Jaga organ intim agar tidak lembab setelah buang air kecil atau buang air besar. Bilas vagina sampai bersih, kemudian keringkan sebelum memakai celana dalam. Usahakan agar daerah kemaluan dan selangkangan selalu kering lebih-lebih bagi yang bertubuh gemuk. Suasana lembab sangat disukai jamur.
Gantilah celana dalam sekurang-kurangnya dua sampai tiga kali sehari.
Sebaiknya tidak mengenakan celana terlalu ketat, berbahan nilon, jins, dan kulit.
Pakai celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat. Panty liner sebaiknya hanya digunakan antara 2-3 jam.
Jangan biarkan celana basah atau lembab karena memberi peluang tumbuhnya jamur.
Bagi wanita yang pernah melahirkan dan berhubungan seks, setidaknya lakukan pap smear sekali setahun. Untuk mereka yang sudah menopause, lakukan 2-3 tahun sekali.
Jaga berat badan normal. Jangan sampai kegemukan karena menyebabkan vagina tertutup lipatan lemak sehingga lembab.
Jaga kesehatan tubuh secara umum dengan mengasup makanan bergizi seimbang.
Lakukanlah hubungan seksual hanya dengan satu orang. Sering berganti pasangan seks akan menambah kemungkinan terinfeksi.

Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, ada dua jenis keputihan.
1. Fisiologi, dengan ciri:
- Tidak gatal, tidak berbau.
- Lendir berwarna bening.
- Terjadi hanya pada masa subur (wanita usia 20-40-an).
- Terjadi menjelang haid.
- Terjadi saat hamil karena terkait dengan faktor hormonal. Terjadi sehabis berhubungan seks.
- Karena stres, kelelahan, celana dalam terlalu ketat.

2. Patologis, dengan ciri:
- Keluar lendir berlebihan disertai infeksi.
- Gatal, pedih, vagina kemerahan.
- Lendir berubah warna


Memakain Cairan Pencuci Vagina dengan bijak

Merawat Vagina merupakan keharusan setiap wanita, tapi bagaimana cara merawat Vagina yang baik dan benar???? berikut ini ada sedikit informasi yang mungkin dapat membantu para wanita dalam merawat Vagina....
Para wanita dewasa ini banyak yang menggunakan pembersih vagina dengan cairan antiseptik kini frekuensinya makin sering dilakukan kaum perempuan. Alasannya beragam, ada yang untuk kesehatan, tapi lebih banyak untuk alasan "kosmetik", yakni agar Ms V ( Vagina ) menjadi kesat dan harum.

Cairan Pencuci Vagina

Para wanita pasti sering sekali melihat berbagai macam kemasan cairan pencuci vagina yang dijual di toko - toko. Saya yakin ada berbagai macam produk yang bisa Anda pilih dengan kemasan yang menarik membuat Anda mungkin tergoda untuk memakainya.

Cairan pencuci vagina ini sebenarnya merupakan campuran air dengan berbagai cairan, bisa baking soda, vinegar atau iodine. Tetapi, untuk situasi kondisi tertentu pemakaian pencuci vagina tersebut harus menggunakan resep dokter.

Memakain Cairan Pencuci Vagina dengan bijak

Wanita biasanya menggunakan cairan ini untuk berbagai macam alasan yang berkaitan dengan mitos atau informasi yang salah. Kira - kira begini alasan para wanita untuk menggunakannya:

- Untuk mencuci bersih sisa periode menstruasi. Sebenarnya ini tidaklah perlu karena vagina akan mencuci bersih semuanya dengan otomatis tanpa perlu Anda cuci.

- Menghindari kehamilan atau penyakit menular seksual (PMS) setelah hubungan seksual. percayalah, justru jika Anda melakukan pencegahan PMS dengan cara ini, justru Anda akan meningkatkan resiko infeksi karena adanya iritasi sehabis pencucian vagina. Demikian juga dengan penggunaan spray atau bedak.

- Mengurangi bau vagina. Jujur saja, sebaiknya jika Anda merasa vagina Anda bermasalah dengan bau, sebaiknya temui saja dokter, cairan pencuci vagina hanya akan membuat kondisi Anda semakin sulit.

- Supaya merasa "bersih". Sekali lagi saya tegaskan, vagina akan bersih dengan sendirinya karena badan kita mempunyai proses alami sehingga kita tak perlu membersihkannya secara manual. Bagaimana caranya? Vagina membersihkan secara otomatis dengan membuat sekresi mukosa sendiri.

- Upaya pengobatan dari dokter yang memang menyuruh Anda. Saya setuju untuk menggunakan pencuci vagina kalau memang harus, akan tetapi ingatlah bahwa Anda harus tetap dalam pengawasan dan kontrol dari dokter yang menyuruh selama Anda memakai produk tersebut.

Oleh karena itu, sebaiknya cairan pencuci vagina tidak perlu dipakai. Kebanyakan dokter di negara kita dan bahkan Persatuan Dokter Obstetri dan Kandungan Amerika pun tidak setuju dengan penggunaan cairan pencuci vagina ini. Semua vagina yang sehat mengandung bakteria dan organisme lain yang disebut flora vagina.

Kandungan asam dalam vagina membuat jumlah bakteria menjadi tidak terlalu banyak. Tetapi dengan Anda mencuci vagina maka keseimbangan asam basa di vagina Anda akan berubah dan bisa menyebabkan iritasi dan infeksi vagina. Selain itu, infeksi vagina dikhawatirkan akan menyebabkan infeksi yang ada menjalar sampai ke rahim dan indung telur.

Menurut American Journal of Public Health mencuci vagina dengan cairan pencuci bisa menyebabkan berkurangnya kesempatan wanita tersebut untuk hamil selama bulan dia memakai pencuci itu sebanyak 30 persen. Untuk itu, cairan pencuci vagina tidak lagi direkomendasikan sebagai cara aman atau sehat untuk membersihkan vagina secara rutin. Satu - satunya cara untuk membersihkan vagina dengan aman dan sehat adalah dengan membiarkan vagina membersihkannya secara otomatis.

Semoga tips ini bisa membantu Anda mengerti mengenai cairan pencuci vagina

Hubungan Kanker Payudara dan Mencukur Bulu Ketiak

Mencukur Bulu Ketiak Picu Kanker Payudara , Apa hubungannya Kanker Payudara dan Mencukur Bulu Ketiak ????? mana mungkin ?????

Tapi Fakta membuktikan......American Cancer Society menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kanker dan mencukur bulu ketiak. Hal ini diperoleh dari pendataan terhadap wanita di Amerika Serikat dan Eropa selama 10 tahun terakhir. Diperkirakan bahwa pada tahun 2002 saja akan timbul 175.000 kasus baru kanker payudara ganas di Amerika Serikat, dan akan terjadi 43.000 kematian karena kanker payudara. Buat para wanita berhati-hatilah! Bagaimana penjelasan lebih detailnya? Mari kita simak artikel berikut ini!

Hubungan Kanker Payudara dan Mencukur Bulu Ketiak

Anderson Cancer Center pun juga menyimpulkan bahwa wanita yang mencukur bulu ketiaknya ternyata 10 kali lebih rentan terhadap kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya. Dr. Therese Bevers dari M.D. Anderson mengungkapkan, dengan mencukur bulu ketiak, di ketiak akan timbul banyak luka tak kasat mata serta pori-pori di daerah ketiak akan membesar. Ini memungkinkan toxin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodorant, bedak, dan krim akan dengan mudah memasuki kulit.

Daerah lipatan ketiak merupakan tempat berkumpulnya kelenjar getah bening. Kelenjar inilah yang bisa memudahkan transportasi racun dan zat kimia dari luar tubuh ke bagian dalam tubuh, terutama ke payudara. Sehingga tidaklah mengherankan jika mencabut atau mencukur bulu ketiak selalu dihubung-hubungkan dengan kanker payudara. Selain payudara, kemungkinan racun dari luar tubuh juga masuk ke bagian tubuh lainnya seperti paru-paru, jantung dan otak.

Sebagian perempuan mungkin merasa terganggu apabila mempunyai bulu ketiak yang berlebih, sehingga banyak yang mencukur habis bulu ketiaknya. Padahal mencukur bulu ketiak ternyata bisa menimbulkan efek yang berbahaya untuk kesehatan dibandingkan dengan manfaatnya.

Ternyata ada manfaat dari bulu ketiak, yaitu dapat melindungi kulit dari kotoran dan bakteri. Bulu ketiak juga berfungsi untuk melindungi ketiak dari zat racun yang akan masuk dari luar tubuh. Tak hanya itu bulu ketiak berfungsi untuk melindungi organ vital yang berada di dekatnya, yaitu payudara.

Dan juga di daerah lipatan ketiak merupakan tempat berkumpulnya kelenjar getah bening. Kalenjar inilah yang bisa memudahkan transportasi racun dan zat kimia dari luar tubuh ke bagian dalam tubuh, terutama kepayudara. Sehingga tidaklah mengherankan jika mencabut atau mencukur bulu ketiak selalu dihubung-hubungkan dengan kanker payudara.

Saat mencabut bulu ketiak, tanpa disadari biasanya terjadi luka dan pori-pori membesar. Luka inilah yang memudahkan timbulnya penyakit, seperti radang, bengkak atau bernanah kemudian menjadi infeksi. Kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang dan iritasi terjadi terus menerus, bisa menyebabkan mutasi sel. Nah, mutasi sel inilah yang juga memungkinkan terjadinya kankerpayudara.

Dengan mencukur bulu ketiak, maka di ketiak akan timbul banyak luka kecil tak kasat mata.
Pori-pori di daerah ketiak juga akan membesar. Ini memungkinkan toksin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodoran, bedak, dan krim akan dengan mudah memasuki kulit. Karena di setiap helai bulu ketiak mengandung bakteri yang berperan dalam proses pembusukan, akibatnya jika tidak dijaga kebersihannya bisa menimbulkan bau badan yang tidak sedap.

Menghilangkan bulu ketiak dengan cara apapun seperti waxes juga tidak disarankan karena resiko terjadinya kanker payudara sama besarnya dengan dicabut atau dicukur. Jadi lebih baik dipotong dengan menggunakan gunting kecil atau gunting khusus. Sebab dengan digunting resikonya lebih kecil untuk terjadi luka.
 

Healthi Living Sponsored by Liza