Saturday, May 30, 2009

Penyakit Kanker Indung Telur

DEFINISI
Kanker Indung Telur (Kanker Ovarium) adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur).
Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita menderita kanker ovarium.
Kanker ovarium bisa menyebar secara langsung ke daerah di sekitarnya dan melalui sistem getah bening bisa menyebar ke bagian lain dari panggul dan perut; sedangkan melalui pembuluh darah, kanker bisa menyebar ke hati dan paru-paru.

PENYEBAB Kanker Indung Telur Penyebabnya tidak diketahui.

Efek perlindungan terhadap kanker ovarium ditemukan pada wanita yang memiliki banyak anak, wanita yang kehamilan pertamanya terjadi di usia dini dan wanita yang memakai pil KB.
# Sedangkan faktor resiko tejadinya kanker ovarium adalah: Obat kesuburan
# Pernah menderita kanker payudara
# Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan/atau kanker ovarium
# Riwayat keluarga yang menderita kanker kolon, paru-paru, prostat dan rahim (menunjukkan adanya sindroma Lynch II).

GEJALA Kanker Indung Telur
Gejala awalnya berupa rasa tidak enak yang samar-samar di perut bagian bawah.
Ovarium yang membesar pada wanita pasca menopause bisa merupakan pertanda awal dari kanker ovarium.
Di dalam perut terkumpul cairan dan perut membesar akibat ovarium yang membesar ataupun karena penimbunan cairan.
Pada saat ini penderita mungkin akan merasakan nyeri panggul, anemia dan berat badannya menurun.

Kadang kanker ovarium melepaskan hormon yang menyebabkan pertumbuhan berlebih pada lapisan rahim, pembesaran payudara atau peningkatan pertumbuhan rambut.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi:
- Panggul terasa berat
- Perdarahan pervaginam
- Siklus menstruasi abnormal
- Gejala saluran pencernaan (perut kembung, nafsu makan berkurang, mual, munatah, tidak mampu mencerna makanan dalam jumlah seperti biasanya)
- Sering berkemih.

kanker_ovarium

DIAGNOSA Kanker Indung Telur
Diagnosis pada stadium dini sulit ditegakkan karena kanker baru menimbulkan gejala setelah mencapai stadium lanjut dan gejalanyapun menyerupai beberapa penyakit lainnya.
Pada pemeriksaan fisik, lingkar perut bertambah atau ditemukan asites (penimbunan ciaran di dalam rongga abdomen). Pada pemeriksaan panggul diberukan massa ovarium atau massa perut.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- Pemeriksan darah lengkap
- Pemeriksaan kimia darah
- CA125
- Serum HCG
- Alfa fetoprotein
- Analisa air kemih
- Pemeriksaan saluran pencernaan
- Laparatomi
- USG
- CT scan atau MRI perut.

PENGOBATAN Kanker Indung Telur
Jika kanker belum menyebar ke luar ovarium, hanya dilakukan pengangkatan ovarium yang terkena dan mungkin dengan tuba falopiinya (saluran indung telur).
Jika kanker telah menyebar ke luar ovarium, maka dilakukan pengangkatan kedua ovarium dan rahim, serta kelenjar getah bening dan struktur di sekitarnya.
Setelah pembedahan bisa dilakukan terapi penyinaran dan kemoterapi untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker.

Kista Indung Telur

Penderita Kista Indung Telur

Definisi Kista Indung Telur
Kista indung telur biasanya berupa kantong yang tidak bersifat kanker berisi material cairan atau setengah cair. Kista Indung Telur tersebut biasanya kecil dan tidak menimbulkan gejala, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meyakinkan bahwa hal ini bukan kanker. Tipe umum dari kista indung telur adalah kista folikel, kista lutein, dan yang berkaitan dengan penyakit polisistik indung telur.

Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja antara masa pubertas sampai menopause, termasuk selama kehamilan. Beberapa kista lutein malah sering terjadi saat kehamilan. Prognosisnya sangat baik apabila tidak berupa kanker.

Penyebab Kista indung telur
Kista Folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH) normalnya ditemui saat menopause.

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi. Kista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening, berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung telur, serta terapi hormon.
Penyakit polisistik indung telur, merupakan bagian dari sindrom Stein-Leventhal dan merupakan induk dari abnormalitas endokrin.

Gejala Kista indung telur
Kista indung telur kecil (seperti kista folikel) biasanya tidak menghasilkan gejala, kecuali terjadi pecah atau terpuntir sehingga menyebabkan sakit perut, distensi,kaku. Kista besar atau kista jumlah banyak dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada panggul, sakit pinggang, rasa sakit saat berhubungan seksual, pendarahan uterus yang abnormal tidak sepenting pola gangguan ovulasi. Kista indung telur yang mengalami pemuntiran menyebabkan sakit perut yang akut seperti serangan apendisitis.

Kista granulo_lutein, timbul pada permulaan kehamilan dan dapat diameternya menjadi sebesar 5-6 cm dan menghasilkan rasa tidak enak di daerah panggul, apabila pecah, terjadi pendarahan masif pada satu sisi rongga perut. Pada wanita yang tidak hamil, kista ini akan membuat menstruasi terlambat diikuti dengan perpanjangan serta pendarahan ireguler. Kista indung telur polisistik juga menghasilkan tidak adanya menstruasi sekunder, penurunan siklus menstruasi dan terjadi infertilitas.

Diagnosa Kista indung telur
Biasanya dokter akan mendiagnosis kista indung telur berdasarkan gejala dan tanda-tandanya. Pemeriksaaan fisik dan beberapa jenis pemeriksaan laboratorium akan membantu diagnosis dari beberapa tipe kista.
Penglihatan indung telur melalui ultrasound, laparoskopi, atau operasi (selalu untuk kondisi yang berbeda) akan mengkonfirmasikan kista indung telur.

Pengobatan Kista indung telur
Kista folikel tidak perlu diobati akan sembuh sendiri dalam waktu 60 hari. Walaupun demikian, apabila mengganggu aktivitas sehari-hari, berikan Clomiphene Citrate secara oral atau Progesteron intramuskular (juga selama 5 hari) akan memperbaiki siklus hormonal dan menginduksi ovulasi. Kontrasepsi oral juga akan mempercepat ovulasi fungsi kista (termasuk kedua tipe dari kista lutein dan kista folikel).

Pengobatan pada kista granulosa lutein yang dijumpai pada saat kehamilan karena kista ini akan mengalami kemunduran pada kehamilan semester ketiga serta jarang memerlukan operasi. Kista theka-lutein akan menghilang secara spontan sesudah menyingkirkan mola hidatidosa atau koriokarsinoma, atau memutuskan pemberian human chorio gonadotropin atau terapi c.

Pengobatan kista polisistik indung telur dengan pemberian Clomiphene Citrate untuk mendorong ovulasi, Medroxyprogesterone acetate selama 10 hari dari setiap bulan bagi wanita yang tidak ingin hamil, atau dosis rendah kontrasepsi oral bagi wanita yang menginginkan pemakaian kontrasepsi. Operasi berguna untuk mengangkat kista yang persisten atau yang dicurigai.

Yang harus dilakukan oleh wanita yang menjalani operasi kista indung telur
Anda dianjurkan meningkatkan aktivitas di rumah secara bertahap sebaiknya selama lebih dari 4-6 minggu. Tidak melakukan hubungan seksual dan mempergunakan pembalut pada saat menstruasi.

Friday, May 29, 2009

Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)

Definisi
Mola Hidatidosa (Hamil Anggur) adalah suatu massa atau pertumbuhan di dalam rahim yang terjadi pada awal kehamilan.

Penyebab Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
Mola hidatifosa berasal dari plasenta dan/atau jaringan janin sehingga hanya mungkin terjadi pada awal kehamilan.
Massa biasanya terdiri dari bahan-bahan plasenta yang tumbuh tak terkendali. Sering tidak ditemukan janin sama sekali.

Penyebab terjadinya mola belum sepenuhnya dimengerti.
Penyebab yang paling mungkin adalah kelainan pada sel telur, rahim dan/atau kekurangan gizi.

Resiko yang lebih tinggi ditemukan pada wanita yang berusia di bawah 20 tahun atau diatas 40 tahun.
# Faktor resiko terjadinya mola adalah: Status sosial-ekonomi yang rendah
# Diet rendah protein, asam folat dan karotin.

Gejala Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
# Gejalanya bisa berupa: Perdarahan dari vagina pada wanita hamil (trimester I)
# Mual dan muntah berat
# Pembesaran perut melebihi usia kehamilan
# Gejala-gejala hipertiroidisme ditemukan pada 10% kasus (denyut jantung yang cepat, gelisah, cemas, tidak tahan panas, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, tinja encer, tangan gemetar, kulit lebih hangat dan basah)
# Gejala-gejala pre-eklamsi yang terjadi pada trimester I atau awal trimester II (tekanan darah tinggi, pembengkakan kaki-pergelangan kaki-tungkai, proteinuria).

Mola Hidatidosa (Hamil Anggur) gbr 1

Diagnosa Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan panggul akan ditemukan tanda-tanda yang menyerupai kehamilan normal tetapi ukuran rahim abnormal dan terjadi perdarahan.
Tinggi fundus rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan dan tidak terdengar denyut jantung bayi.

# Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah: Serum HCG untuk memastikan kehamilan, lalu HCG serial (diulang pada interval waktu tertentu)
# USG panggul
# Rontgen dada dan CT scan/MRI perut.

Pengobatan Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
Mola harus dibuang seluruhnya, biasanya jika tidak terjadi aborsi spontan dan diagnosisnya sudah pasti, dilakukan aborsi terapeutik melalui prosedur dilatasi & kuretase.

Setelah prosedur tersebut, dilakukan pengukuran kadar HCG untuk mengetahui apakah seluruh mola telah terbuang.
Jika seluruh mola telah terbuang, maka dalam waktu 8 minggu kadar HCG akan kembali normal.
Wanita yang pernah menjalani pengobatan untuk mola sebaiknya tidak hamil dulu dalam waktu 1 tahun.

2-3% kasus mola bisa berkembang menjadi keganasan (koriokarsinoma).
Pada koriokarsinoma diberikan kemoterapi yaitu metotreksat, daktinomisin atau kombinasi kedua obat tersebut.

Gangguan Payudara Sistosarkoma Filodes

Gangguan Payudara Sistosarkoma Filodes

Definisi Sistosarkoma Filodes
Sistosarkoma Filodes adalah sejenis tumor jinak payudara yang relatif jarang terjadi dan bisa berkembang menjadi keganasan.

Tumor ini jarang menyebar ke daerah lainnya, tetapi setelah pembedahan cenderung kembali tumbuh di tempat yang sama.1% dari tumor pada payudara merupakan tumor filodes.Biasanya tumor ini menyerang wanita yang berusia 50 tahun.

Penyebab Sistosarkoma Filodes Penyebabnya tidak diketahui.

Gejala Sistosarkoma Filodes
Tumor ini memiliki batas yang tegas, licin dan mudah digerakkan. Ukurannya relatif besar, rata-rata memiliki garis tengah 5 cm.
Kulit diatasnya tampak mengkilat dan agak transparan sehingga pembuluh darah dibawahnya terlihat.

Gangguan Payudara Sistosarkoma Filodes

Penyebaran tumor (metastase) paling sering terjadi ke paru-paru, tulang, jantung dan hari.Jika tumor telah menyebar, penderita akan merasakan sesak nafas, lelah dan nyeri tulang.
Gejala-gejala dari penyebaran tumor biasanya muncul dalam beberapa bulan, tetapi bisa juga baru terjadi dalam waktu 12 tahun setelah pengobatan.
Kebanyakan penderita yang mengalami metastase akan meninggal dalam waktu 3 tahun setelah pengobatan.

Diagnosa Sistosarkoma Filodes
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan biopsi payudara.

Pengobatan Sistosarkoma Filodes
Biasanya dilakukan pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya dalam jumlah yang cukup besar (eksisi luas).

Jika tumornya besar atau menunjukkan keganasan, maka dilakukan mastektomi simplek (peRata Tengahngangkatan seluruh payudara dengan meninggalkan otot di bawahnya dan kulit yang cukupRata Tengah untuk menutup luka operasi).

Penyakit Payudara Fibrokista

Penyakit Payudara Fibrokista

Definisi Penyakit Payudara Fibrokista
Penyakit Payudara Fibrokista adalah suatu keadaan yang terdiri dari nyeri, kista dan benjolan jinak pada payudara.

Sebetulnya pemakaian istilah penyakit disini kurang tepat karena keadaan ini bukan merupakan suatu penyakit.
Keadaan tersebut sangat sering ditemukan pada payudara yang normal dan merupakan variasi normal.

Perubahan fibrokista merupakan penyebab tersering dari benjolan payudara pada wanita yang berusia 30-50 tahun.
Perubahan fibrokista bukan merupakan keganasan.
Minimal 60% wanita selama masa reproduktifnya memiliki benjolan payudara sebagai akibat dari perubahan fibrokista.

Penyebab Penyakit Payudara Fibrokista
Penyebabnya berhubungan dengan respon jaringan payudara terhadap perubahan kadar estrogen dan progesteron yang terjadi setiap bulan selama masa reproduktif wanita.
Setiap bulan selama 1 siklus menstruasi, jaringan payudara membengkak dan kembali normal. Rangsangan hormon terhadap jaringan payudara menyebabkan payudara menahan air serta kelenjar susu dan salurannya melebar.
Pada saat ini payudara terasa membengkak, nyeri dan memiliki benjolan
Setelah menstruasi, biasanya pembengkakan payudara berkurang adan payudara tidak terlalu nyeri dan tidak memiliki benjolan. Karena itu saat terbaik untuk untuk memeriksa payudara adalah pada 7-10 hari setelah menstruasi (ketika jaringan payudara dalam keadaan normal).

Biasanya perubahan fibrokista terjadi pada kedua payudara dan lebih jarang ditemukan pada wanita yang menggunakan pil KB
Faktor resiko terjadinya perubahan fibrokista adalah riwayat keluarga dengan keadaan serupa dan diet (misalnya asupan lemak dan kafein yang berlebihan).

Gejala Penyakit Payudara Fibrokista
# Gejalanya bisa berupa: benjolan padat dengan bentuk yang tidak teratur.
# nyeri payudara yang sifatnya menetap atau hilang-timbul
# payudara terasa penuh
# nyeri tumpul dan berat
# pembengkakan dan nyeri tekan sebelum menstruasi
# nyeri payudara berkurang setiap selesai menstruasi.

Gejalanya bisa ringan atau berat dan mencapai puncaknya sesaat sebelum menstruasi serta menghilang segera setelah menstruasi.
Gangguan Payudara Penyakit Payudara Fibrokista

Diagnosa Penyakit Payudara Fibrokista
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan payudara akan teraba massa yang bisa digerakkan, bentuknya baisanya bundar dengan permukaan yang licin .
# Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah; Mammografi
# USG payudara.

Pengobatan Penyakit Payudara Fibrokista
Jika benjolan tetap ada, mungkin perlu dilakukan biopsi (pengangkatan jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop).

Untuk mengurangi nyeri, sebaiknya penderita tidak mengkonsumsi kopi, teh, coklat dan minuman ringan. Selain itu bisa digunakan obat pereda nyeri.
Rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan kompres hangat dan pemakaian BH yang tepat. Kadang diberikan vitamin E. Untuk mengurangi gejala bisa diberikan pil KB.Pada kasus yang berat kadang diberikan danazol.Kadang benjolan harus diangkat melalui pembedahan.

Penyakit Paget Pada Puting Susu (payudara)

Gangguan Payudara Penyakit Paget Pada Puting Susu

Definisi Penyakit Paget Pada Puting Susu
Penyakit Paget Pada Puting Susu adalah sejenis kanker payudara yang pertama kali muncul sebagai luka terbuka pada puting susu yang berkeropeng dan bersisik atau sebagai cairan yang keluar dari puting susu.
Penyakit Paget jarang terjadi dan hanya meliputi 1% dari semua kanker payudara.Biasanya terjadi pada wantia yang berusia 50 tahun.

Penyebab Penyakit Paget Pada Puting Susu
Penyebabnya tidak diketahui.Pada penyakit Paget, tumor mulai tumbuh di dalam saluran air susu pada puting susu.

Gejala Penyakit Paget Pada Puting Susu
Kulit pada puting susu dan areola (daerah berwarna coklat di sekelilling puting susu) tampak merah dan meradang serta membentuk keropeng dan borok, juga mengalami perdarahan.
Luka terbuka pada puting susu ini tidak sembuh-sembuh dan disertai gatal-gatal dan perih, biasanya unilateral (hanya satu puting susu yang terkena).

Puting susu tertarik ke dalam dan mungkin akan keluar cairan dari puting susu.Pada payudara bisa ditemukan benjolan atau mungkin juga tidak ada benjolan.

Diagnosa Penyakit Paget Pada Puting Susu
# Gambarannya menyerupai eksim, dermatitis atau psoriasis, karena itu untuk membedakan penyakit Paget dari beberapa penyakit tersebut dilakukan pemeriksaan berikut: Biopsi kulit dan jaringan payudara di bawahnya
# Sitologi kerokan kulit
# Mammogram.

Pengobatan Penyakit Paget Pada Puting Susu
Jika kanker hanya ditemukan pada puting susu dan tidak ditemukan pada payudara, maka dilakukan pengangkatan puting susu dan jaringan di sekitarnya atau dilakukan terapi penyinaran.
Jika ditemukan suatu massa jauh di dalam payudara, maka dipertimbangkan untuk menjalani terapi pembedahan, penyinaran dan kemoterapi.

Pembedahan merupakan pengobatan yang utama pada penyakit Paget.
Mastektomi (pengangkatan payudara) dilakukan jika kankernya luas atau telah menyebar keluar dari puting susu.
Jika kankernya terletak di dekat puting susu dan hanya melibatkan sejumlah kecil daerah dibawahnya, maka dilakukan pembedahan breast-conserving (menyisakan jaringan payudara sebanyak mungkin). Jadi yang diangkat hanya puting susu, areola dan jaringan dibawahnya serta sebagian kecil jaringan normal di sekitarnya.

Pada beberapa penderita, perlu dilakukan pengobatan lanjutan yang bisa berupa kemoterapi, obat penghambat hormon (tamoxifen) maupun terapi penyinaran.
Setelah menjalani pembedahan breast-conserving biasanya dianjurkan untuk menjalani terapi penyinaran terhadap jaringan payudara yang tersisa.
Pada kemoterapi digunakan obat anti-kanker untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Thursday, May 28, 2009

Gangguan Payudara Nipple Discharge


Gangguan Payudara Nipple Discharge


Nipple Discharge
Definisi Nipple Discharge : Nipple Discharge adalah cairan yang keluar dari puting susu.

Sekitar 20% wanita mengeluarkan cairan yang menyerupai susu atau cairan jernih secara spontan.
Ketika melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), akan keluar cairan dari payudara pada 50-60% wanita kulit putih dan wanita kulit hitam, serta 40% wanita Asia-Amerika.

Penyebab Nipple discharge
# Penyebabnya bisa berupa: Abses payudara (paling sering ditemukan pada wanita menyusui)
# Cedera pada payudara
# Obat-obatan (misalnya simetidin, metildopa, metoklopramid, pil KB, fenotiazin, reserpin, antidepresi trisiklik atau verapamil)
# Prolaktioma (tumor di dalam otak yang menghasilkan prolaktin). Prolaktin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa, yang memicu pertumbuhan kelenjar susu dan pembentukan air susu.
# Papiloma intraduktal (tumor jinak yang tumbuh di dalam saluran payudara)
# Ektasia duktus (pelebaran dan pengerasan saluran payudara akibat penuaan dan kerusakan).

Nipple discharge yang bukan karena keganasan, hampir separuhnya disebabkan oleh papiloma dan sisanya disebabkan oleh perubahan fibrokista atau ektasia duktus.
Nipple discharge yang merupakan keganasan hanya sekitar 10% dan hampir selalu unilateral.

Gejala Nipple discharge
Cairan yang seperti susu (keruh, berwarna keputihan, encer dan tidak lengket) adalah jenis cairan yang paling sering ditemukan dan kebanyakan disebabkan oleh laktasi (pembentukan air susu) atau menigkatnya mekanisme perangsangan puting susu akibat sentuhan, pengisapan atau iritasi pakaian selama melakukan olah raga atau aktivitas lainnya.
Jika cairannya mengandung darah atau encer (serosa) penyebabnya adalah papiloma atau infeksi.

Biasanya cairan yang jernih, seperti susu, kuning atau hijau, dan keluar dari kedua puting susu, bukan merupakan pertanda dari kanker payudara.
Cairan yang mengandung darah atau encer, terutama jika hanya keluar dari salah satu puting susu, merupakan cairan yang abnormal; tetapi hanya sekitar 10% cairan abnormal yang bersifat ganas.

# Cairan dari puting susu perlu mendapat perhatian khusus jika: Berwarna kemerahan atau encer disertai warna merah, pink atau coklat
# Lengket dan warnanya bening atau berwarna coklat sampai hitam (mengkilat)
# Keluar secara spontan tanpa harus memijat puting susu
# Sifatnya menetap
# Hanya keluar dari salah satu puting susu (unilateral)
# Cairan selain air susu.

Diagnosa Nipple discharge
# Pemeriksaan diagnostik untuk nipple discharge meliputi: Biopsi payudara (jika ditemukan benjolan)
# Sitologi cairan
# CT scan kepala (untuk mencari tumor hipofisa)
# Mammografi
# Kadar prolaktin serum
# Transillumination
# USG payudara
# Galaktogram atau duktogram (untuk membantu menemukan papiloma intraduktal).

Pengobatan Nipple discharge
Pengobatan standar untuk nipple discharge yang tidak dipengaruhi oleh hormon adalah pemotongan saluran.
Pemotongan saluran biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal dan prosedurnya dilakukan melalui sayatan kecil di daerah areola (daerah berwarna kecoklatan yang mengelilingi puting susu).


Kista Payudara Mastalgia (Nyeri Payudara)


Gangguan Payudara Kista Payudara Mastalgia (Nyeri Payudara)

Definisi Kista Payudara
Kista Payudara adalah kantung berisi cairan yang ditemukan di dalam payudara.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, kemungkinan melibatkan cedera payudara yang ringan.

Kista paling banyak ditemukan pada wanita menjelang masa menopause.
Tetapi kista dapat terjadi pada wanita pasca menopause, terutama jika mereka menjalni terapi sulih hormon.

GEJALA
Kista kadang menyebabkan nyeri payudara.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Kista teraba licin, bisa digerakkan, berbatas tegas dan kadang nyeri bila ditekan.

# Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk memastikan adanya kista payudara adalah: Mammografi
# USG payudara.

PENGOBATAN
Untuk mengurangi nyeri, cairan dari dalam kista bisa diambil dengan menggunakan jarum.
Jika cairan tersebut mengandung darah, berwarna coklat atau keruh, atau kembali terkumpul dalam waktu 12 minggu setelah cairan diambil, maka seluruh kista harus dibuang melalui pembedahan karena kemungkinan bisa terjadi keganasan pada dinding kista.


Infeksi dan Abses Pada Payudara


Infeksi dan Abses Payudara Infeksi payudara

Definisi Infeksi dan Abses Payudara
Infeksi Payudara (Mastitis) adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. Pada infeksi yang berat atau tidak diobati, bisa terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam payudara).

PENYEBAB
Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal (Staphylococcus aureus).
Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu).

Gen penyebab penyebab kanker payudara

Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan.

Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu.
Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- nyeri payudara
- benjolan pada payudara
- pembengkakan salah satu payudara
- jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan, kemerahan dan teraba hangat
- nipple discharge (keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah)
- gatal-gatal
- pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena
- demam.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika tidak sedang menyusui, bisa dilakukan mammografi atau biopsi payudara.

PENGOBATAN
Dilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15-20 menit, 4 kali/hari.
Diberikan antibiotik dan untuk mencegah pembengkakan, sebaiknya dilakukan pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara yang terkena.

Jika terjadi abses, biasanya dilakukan penyayatan dan pembuangan nanah, serta dianjurkan untuk berhenti menyusui.

Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminophen atau ibuprofen). Kedua obat tersebut aman untuk ibu menyusui dan bayinya.

PENCEGAHAN
# Untuk mencegah terjadinya mastitis bisa dilakukan beberapa tindakan berikut: Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan
# Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara dengan cara memompanya
# Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan/luka pada puting susu
# Minum banyak cairan
# Menjaga kebersihan puting susu
# Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.

Manfaat Buah Mahkota Dewa

Buah Mahkota dewa tumbuh pada pohonnya


Buah Mahkota dewa

Mahkota Dewa mempunyai khasiat yang luar biasa karena mampu menyembuhkan segala macam gangguan kesehatan dari yang ringan hingga nyaris tidak ada harapan untuk disembuhkan.
Untuk penyakit ringan seperti Flu, badan terasa pegal-pegal, dalam 1 - 2 hari bakal hilang, untuk penyakit yang kronis walaupun memerlukan waktu relatif lama terbukti manjur mengurangi bahkan mengholangkannya.

Penyakit penyakit lain yang dapat disembuhkan oleh buah mahkota dewa antara lain :
Kanker ! Tumor ! Ginjal ! Lever ! diabetes ! asam urat ! darah tinggi ! jangtung ! Impotensi ! Flu ! Alergi ! Kolesterol ! Penambah stamina ! Hepatitis ! dan masih banyak yang lainnya.

Menurut DR.Regina Sumastusi dari jurusan Farmakologi UGM telah meneliti efek anti histamin / anti alergi dari buah Mahkota dewa. Walaupun penelitian masih terbatas, namun kalangan keraton Solo dab Yogyakarta telah lama mengenal dan memanfaatkanya sebagai tanaman obot.
Beruntung tanaman ini menjadi obat alternatif untuk menyembuhkan orang sakit.

Buah Mahkota dewa yang sudah diiris dan dikeringkan


Cara umum pemakaian Buah Mahkota dewa sebagai obat :

Rebus kira kira 20 iris buah mahkota dewa dengan air mendidih sebanyak 4 gelas sampai air rebusan bersisa sebanyak kira-kira 2 gelas (atau separuhnya).
Minum 2 kali sehari sampai ada perubahan nyata yang kita rasakan.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat dan membuat tubuh kita sehat dan bugar.

Tulisan ini dikutip dari Majalah intisari januari 2002

Saturday, May 9, 2009

Fibroadenoma benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara

Definisi Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa.
Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri.

Penyebab Fibroadenoma
Penyebabnya tidak diketahui.

Gejala Fibroadenoma
Benjolan mudah digerakkan, batasnya jelas dan bisa dirasakan pada SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Teraba kenyal karena mengandung kolagen (serat protein yan gkuat yang ditemukan di dalam tulang rawan, urat daging dan kulit).
Gangguan Payudara Fibroadenoma

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.
3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.
Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.
Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.

Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.
SADARI 1

SADARI 2

SADARI 3

Diagnosa Fibroadenoma
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaa fisik.
Benjolan cenderung berbentuk bundar dan memiliki pinggiran yang dapat dibedakan dengan jaringan payudara di sekitarnya, sehingga seringkali teraba seperti ada kelereng di dalam jaringan payudara.
Untuk membantu menegakkan diagnosa biasanya dilakukan aspirasi jarum atau biopsi.

Pengobatan Fibroadenoma
Fibroadenoma seringkali berhenti tumbuh atau bahkan mengecil dengan sendirinya. Pada kasus seperti ini, tumor biasanya tidak diangkat.
Jika fibroadenoma terus membesar, maka harus dibuang melalui pembedahan.

Friday, May 8, 2009

Mastalgia atau dikenal Nyeri Payudara


Mastalgia (Nyeri Payudara)
DEFINISI Mastalgia (Nyeri Payudara) adalah nyeri payudara.

Nyeri payudara dibagi ke dalam 2 kelompok:
1. Mastalgia siklik : berhubungan dengan menstruasi
2. Mastalgia non-siklik : tidak berhubungan dengan menstruasi dan bisa berasal dari payudara maupun struktur di sekitar payudara (misalnya otot atau persendian).

Penyebab Mastalgia
Jenis mastalgia yang paling sering ditemukan adalah mastalgia siklik yang terjadi akibat perubahan hormonal.
Beberapa wanita merasakan nyeri payudara di sekitar masa ovulasi (pelepasan sel telur) yang terus berlanjut sampai masa menstruasi tiba.
Nyeri bisa hanya dirasakan di salah satu payudara atau bisa juga menjalar ke ketiak.

Nyeri pada mastalgia non-siklik biasanya terus menerus ada dan hanya pada lokasi tertentu di payudara.
# Penyebabnya bisa berupa: Cedera atau benturan pada payudara
# Nyeri artritik di dalam rongga dada dan leher yang menjalar ke payudara
# Kehamilan
# Menyusui
# Menjelang menopause
# Terapi estrogen
# Infeksi payudara
# Menjelang pubertas
# Obat-obatan (misalnya digitalis, aldomet, aldakton, anadrol dan klorpromazin)
# Alkoholik disertai kerusakan hati
# Zat tertentu di dalam makanan atau minuman (misalnya metilsantin yang terkandung di dalam kopi)
# Kanker payudara (tetapi tidak setiap nyeri pada payudara merupakan pertanda dari kanker payudara).

Gejala Mastalgia (Nyeri Payudara)
Payudara terasa nyeri atau nyeri timbul bila payudara ditekan.
Nyeri bisa dirasakan pada salah satu ataupun kedua payudara, nyerinya bisa menyebar atau terlokalisir.

Diagnosa Mastalgia (Nyeri Payudara)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
# Jika pada pemeriksaan payudara ditemukan adanya benjolan, maka dilakukan pemeriksaan berikut: Mammogram
# USG payudara
# Biopsi jaringan payudara.

Pengobatan Mastalgia (Nyeri Payudara)
# Mastalgia siklik Diuretik
# EPO (evening primrose oil, dosis 3 gram/hari)
EPO mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan bisa menormalkan kandungan asam lemak pada penderita mastalgia siklik.
# Pil KB
# Progesteron/u>
# Tamoxifen
Tamoxifen adalah suatu anti estrogen yang digunakan untuk mengobati atau mencegah kanker payudara. Obat ini efektif dalam mengurangi mastalgia.
# Viteks (Vitex agnus-castus, dosis 40 mg/hari)
Viteks dapat menyeimbangkan kadar hormon pada penderita mastalgia siklik dan sindroma premenstruasi.
Obat lainnya yang juga digunakan adalah danazol dan bromocriptine.

Pengobatan untuk mastitis non-siklik tergantung kepada penyebabnya.
Cedera pada permukaan payudara yang menunjukkan adanya infeksi diobati dengan antibiotik.

Untuk kedua jenis mastitis bisa dilakukan pengobatan berikut:
# Gunakan BH yang nyaman dan pas. Hal ini sangat penting jika penderita melakukan olah raga berat. BH yang pas bisa mengurangi nyeri secara drastis.
# Kurangi asupan lemak jenuh dan garam
# Vitamin E (400-800 unit/hari)
# Kurangi asupan kopi, teh dan coklat
# Obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Kebanyakan nyeri bersifat ringan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan atau tahun.

Thursday, May 7, 2009

Prognosis Kanker payudara


Prognosis Kanker payudara
Stadium klinis dari kanker payudara merupakan indikator terbaik untuk menentukan prognosis penyakit ini.
Angka kelangsungan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara yang telah menjalani pengobatan yang sesuai mendekati:
- 95% untuk stadium 0
- 88% untuk stadium I
- 66% untuk stadium II
- 36% untuk stadium III
- 7% untuk stadium IV.

PENCEGAHAN kanker payudara
Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan.
Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.

Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembhan jika masih pada stadium dini.
SADARI, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.

Penelitian terakhir telah menyebutkan 2 macam obat yang terbukti bisa mengurangi resiko kanker payudara, yaitu tamoxifen dan raloksifen. Keduanya adalah anti estrogen di dalam jaringan payudara.
tamoxifen telah banyak digunakan untuk mencegah kekambuhan pada penderita yang telah menjalani pengobatan untuk kanker payudara.
Obat ini bisa digunakan pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi.

Mastektomi pencegahan adalah pembedahan untuk mengangkat salah satu atau kedua payudara dan merupakan pilihan untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi (misalnya wanita yang salah satu payudaranya telah diangkat karena kanker, wanita yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan wanita yang memiliki gen p53, BRCA1 atauk BRCA 2).

Wednesday, May 6, 2009

Beberapa cara pengobatan untuk kanker payudara

salah cara pengobatan untuk kanker payudara

Pengobatan untuk kanker payudara yang terlokalisir
Untuk kanker yang terbatas pada payudara, pengobatannya hampir selalu meliputi pembedahan (yang dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan) untuk mengangkat sebanyak mungkin tumor.
Terdapat sejumlah pilihan pembedahan, pilihan utama adalah mastektomi (pengangkatan seluruh payudara) atau pembedahan breast-conserving (hanya mengangkat tumor dan jaringan normal di sekitarnya).

Pembedahan breast-conserving
1. Lumpektomi : pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya
2. Eksisi luas atau mastektomi parsial : pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak
3. Kuadrantektomi : pengangkatan seperempat bagian payudara.

Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya memberikan peluang terbaik untuk mencegah kambuhnya kanker.
Keuntungan utama dari pembedahan breast-conserving ditambah terapi penyinaran adalah kosmetik.
Biasanya efek samping dari penyinaran tidak menimbulkan nyeri dan berlangsung tidak lama. Kulit tampak merah atau melepuh.

Mastektomi
1. Mastektomi simplek : seluruh jaringan payudara diangkat tetapi otot dibawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi. Rekonstruksi payudara lebih mudah dilakukan jika otot dada dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan utuh.
Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati kanker invasif yang telah menyebar luar ke dalam saluran air susu, karena jika dilakukan pembedahan breast-conserving, kanker sering kambuh.
2. Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening atau modifikasi mastektomi radikal : seluruh jaringan payudara diangkat dengan menyisakan otot dan kulit, disertai pengangkatan kelenjar getah bening ketiak.
3. Mastektomi radikal : seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat.

Terapi penyinaran yang dilakukan setelah pembedahan, akan sangat mengurangi resiko kambuhnya kanker pada dinding dada atau pada kelenjar getah bening di sekitarnya.

Ukuran tumor dan adanya sel-sel tumor di dalam kelenjar getah bening mempengaruhi pemakaian kemoterapi dan obat penghambat hormon.
Beberapa ahli percaya bahwa tumor yang garis tengahnya lebih kecil dari 1,3 cm bisa diatasi dengan pembedahan saja. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 5 cm, setelah pembedahan biasanya diberikan kemoterapi. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 7,6 cm, kemoterapi biasanya diberikan sebelum pembedahan.

Penderita karsinoma lobuler in situ bisa tetap berada dalam pengawasan ketat dan tidak menjalani pengobatan atau segera menjalani mastektomi bilateral (pengangkatan kedua payudara).
Hanya 25% karsinoma lobuler yang berkembang menjadi kanker invasif sehingga banyak penderita yang memilih untuk tidak menjalani pengobatan.
Jika penderita memilih untuk menjalani pengobatan, maka dilakukan mastektomi bilateral karena kanker tidak selalu tumbuh pada payudara yang sama dengan karsinoma lobuler.
Jika penderita menginginkan pengobatan selain mastektomi, maka diberikan obat penghambat hormon yaitu tamoxifen.

Setelah menjalani mastektomi simplek, kebanyakan penderita karsinoma duktal in situ tidak pernah mengalami kekambuhan.
Banyak juga penderita yang menjalani lumpektomi, kadang dikombinasi dengan terapi penyinaran.

Kanker payudara inflamatoir adalah kanker yang sangat serius meskipun jarang terjadi. Payudara tampak seperti terinfeksi, teraba hangat, merah dan membengkak.
Pengobatannya terdiri dari kemoterapi dan terapi penyinaran.

Rekonstrusi payudara
Untuk rekonstruksi payudara bisa digunakan implan silikon atau salin maupun jaringan yang diambil dari bagian tubuh lainnya.
Rekonstruksi bisa dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau bisa juga dilakukan di kemudian hari.

Akhir-akhir ini keamanan pemakaian silikon telah dipertanyakan. Silikon kadang merembes dari kantongnya sehingga implan menjadi keras, menimbulkan nyeri dan bentuknya berubah. Selain itu, silikon kadang masuk ke dalam laliran darah.

Kemoterapi dan Obat Penghambat Hormon
Kemoterapi dan obat penghambat hormon seringkali diberikan segera setelah pembedahan dan dilanjutkan selama beberapa bulan atau tahun.
Pengobatan ini menunda kembalinya kanker dan memperpanjang angka harapan hidup penderita.
Pemberian beberapa jenis kemoterapi lebih efektif dibandingkan dengan kemoterapi tunggal. Tetapi tanpa pembedahan maupun penyinara, obat-obat tersebut tidak dapat menyembuhkan kanker payudara.

Efek samping dari kemoterapi bisa berupa mual, lelah, muntah, luka terbuka di mulut yang menimbulkan nyeri atau kerontokan rambut yang sifatnya sementara.
Pada saat ini muntah relatif jarang terjadi karena adanya obat ondansetron. Tanpa ondansetron, penderita akan muntah sebanyak 1-6 kali selama 1-3 hari setelah kemoterapi. Berat dan lamanya muntah bervariasi, tergantung kepada jenis kemoterapi yang digunakan dan penderita.
Selama beberapa bulan, penderita juga menjadi lebih peka terhadap infeksi dan perdarahan.
Tetapi pada akhirnya efek samping tersebut akan menghilang.

Tamoxifen adalah obat penghambat hormon yang bisa diberikan sebagai terapi lanjutan setelah pembedahan.
Tamoxifen secara kimia berhubungan dengan esrogen dan memiliki beberapa efek yang sama dengan terapisulih hormon (misalnya mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dan penyakit jantung serta meningkatkan resiko terjadinya kanker rahim). Tetapi tamoxifen tidak mengurangi hot flashes ataupun merubah kekeringan vagina akibat menopause.

Pengobatan kanker payudara yang telah menyebar
Kanker payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling sering diserang adalah paru-paru, hati, tulang, kelenjar getah bening, otak dan kulit.
Kanker muncul pada bagian tubuh tersebut dalam waktu bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun setelah kanker terdiagnosis dan diobati.

Penderita kanker payudara yang telah menyebar tetapi tidak menunjukkan gejala biasanya tidak akan memperoleh keuntungan dari pengobatan. Akibatnya pengobatan seringkali ditunda sampai timbul gejala (misalnya nyeri) atau kanker mulai memburuk.
Jika penderita merasakan nyeri, diberikan obat penghambat hormon atau kemoterapi untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
Tetapi jika kanker hanya ditemukan di tulang, maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran merupakan pengobatan yang paling efektif untuk kanker tulang dan kanker yang telah menyebar ke otak.

Obat penghambat hormon lebih sering diberikan kepada:
- kanker yang didukung oleh estrogen
- penderita yang tidak menunjukkan tanda-tanda kanker selama lebih dari 2 tahun setelah terdiagnosis - kanker yang tidak terlalu mengancam jiwa penderita.
Obat tersebut sangat efektif jika diberikan kepada penderita yang berusia 40 tahun dan masih mengalami menstruasi serta menghasilkan estrogen dalam jumlah besar atau kepada penderita yang 5 tahun lalu mengalami menopause.

Tamoxifen memiliki sedikit efek samping sehngga merupakan obat pilihan pertama.
Selain itu, untuk menghentikan pembentukan estrogen bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat ovarium (indung telur) atau terapi penyinaran untuk menghancurkan ovarium.

Jika kanker mulai menyebar kembali berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pemberian obat penghambat hormon, maka digunakan obat penghambat hormon yang lain.
Aminoglutetimid adalah obat penghambat hormon yang banyak digunakan untuk mengatasi rasa nyeri akibat kanker di dalam tulang. Hydrocortisone (suatu hormon steroid) biasanya diberikan pada saat yang bersamaan, karena aminoglutetimid menekan pembentukan hydrocortisone alami oleh tubuh.

Kemoterapi yang paling efektif adalah cyclophosphamide, doxorubicin, paclitaxel, dosetaxel, vinorelbin dan mitomycin C. Obat-obat ini seringkali digunakan sebagai tambahan pada pemberian obat penghambat hormon.

Tuesday, May 5, 2009

Diagnosa Kanker Payudara

Salah satu cara diagnosa kanker payudara

Diagnosa Kanker Payudara
# Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan berikut: Biopsi (pengambilan contoh jaringan payudara untuk diperiksa dengan mikroskop)
# Rontgen dada
# Pemeriksaan darah untuk menilai fungsi hati dan penyebaran kanker
# Skening tulang (dilakukan jika tumornya besar atau ditemukan pembesaran kelenjar getah bening)
# Mammografi
# USG payudara.

Staging (Penentuan Stadium Kanker)
Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan pengobatan, follow-up dan menentukan prognosis.
Staging kanker payudara (American Joint Committee on Cancer):
- Stadium 0 : Kanker in situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara yang normal
- Stadium I : Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum menyebar keluar payudara
- Stadium IIA : Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
- Stadium IIB : Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
- Stadium IIIA : Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain atau perlengketah ke struktur lainnya; atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
- Stadium IIIB : Tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada
- Stadium IV : Tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada, misalnya ke hati, tulang atau paru-paru.

Selain stadium kanker, terdapat faktor lain yang mempengaruhi jenis pengobatan dan prognosis:
# Jenis sel kanker
# Gambaran kanker
# Respon kanker terhadap hormon
Kanker yang memiliki reseptor estrogen tumbuh secara lebih lambat dan lebih sering ditemukan pada wanita pasca menopause.
# Ada atau tidaknya gen penyebab kanker payudara.

Pengobatan Kanker Payudara
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.
Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.

Terapi penyinaran digunakan membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembanganbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.

- Pengobatan untuk kanker payudara yang terlokalisir
- Pembedahan breast-conserving
- Mastektomi
- Kemoterapi dan Obat Penghambat Hormon
- Pengobatan kanker payudara yang telah menyebar

Monday, May 4, 2009

Gejala Kanker Payudara dapat diketahui lebih dini

Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.

Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit.
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.

Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- Benjolan atau massa di ketiak
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah)
- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
- Payudara tampak kemerahan
- Kulit di sekitar puting susu bersisik
- Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
- Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .

Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.


Penyaringan
Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena itu sangat penting untuk melakukan penyaringan.
Beberapa prosedur yang digunakan untuk penyaringan kanker payudara:

1. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini.
Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).
2. Mammografi.
Pada mammografi digunakan sinar X dosis rendah untuk menemukan daerah yang abnormal pada payudara.
Para ahli menganjurkan kepada setiap wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun keatas mammogarm dilakukan sekali/tahun.
3. USG payudara.
USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat.
4. Termografi.
Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.
3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.
Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.
Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.

Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.

Pemeriksaan dengan SADARI langkah awal deteksi kanker payudara

Pemeriksaan dengan SADARI 1 langkah awal deteksi kanker payudara



Pemeriksaan dengan SADARI 2 langkah awal deteksi kanker payudara

Penyebab Kanker Payudara

Gen Penyebab Kanker Payudara

Penyebab Kanker Payudara
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.
Beberapa faktor resiko tersebut adalah:

1. Usia.
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.

2. Pernah menderita kanker payudara.

Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara.
Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.

3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.

Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.

4. Faktor genetik dan hormonal.

Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang mwanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar.
Gen lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53, BARD1, BRCA3 dan Noey2.
Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik mengalami kerusakan.
Faktor hormonal juga penting karena hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal karena kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker.

5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.

Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik).

6. Menarke (menstruasi pertama)
sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarke sebelum usia 12 tahun.
Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko menderita kanker payudara

7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.

Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan.
Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama.

8. Obesitas pasca menopause.

Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita yang obes.

9. Pemakaian alkohol.

Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

10. Bahan kimia.

Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

11. DES (dietilstilbestrol).

Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.

12. Penyinaran.

Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

13. Faktor resiko lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.


Kanker Payudara

Kanker Payudara pada kelenjar susu

Definisi Kanker Payudara
Kanker Payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

Terdapat beberapa jenis kanker payudara :
1. Karsinoma in situ
Karsinoma in situ artinya adalah kanker yang masih berada pada tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat asalnya.

2. Karsinoma duktal

Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran menuju ke puting susu.
Sekitar 90% kanker payudara merupakan karsinoma duktal.
Kanker ini bisa terjadi sebelum maupun sesudah masa menopause.
Kadang kanker Karsinoma duktal dapat diraba dan pada pemeriksaan mammogram, tampak sebagai bintik-bintik kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikasi).
Kanker Karsinoma duktal biasanya terbatas pada daerah tertentu di payudara dan bisa diangkat secara keseluruhan melalui pembedahan.
Sekitar 25-35% penderita karsinoma duktal akan menderita kanker invasif (biasanya pada payudara yang sama).

3. Karsinoma lobuler

Karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menopause.
Kanker ini tidak dapat diraba dan tidak terlihat pada mammogram, tetapi biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada mammografi yang dilakukan untuk keperluan lain.
Sekitar 25-30% penderita karsinoma lobuler pada akhirnya akan menderita kanker invasif (pada payudara yang sama atau payudara lainnya atau pada kedua payudara).

4. Kanker invasif

Kanker invasif adalah kanker yang telah menyebar dan merusak jaringan lainnya, bisa terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun metastatik (menyebar ke bagian tubuh lainnya).
Sekitar 80% kanker payudara invasif adalah kanker duktal dan 10% adalah kanker lobuler.

5. Karsinoma meduler

Kanker ini berasal dari kelenjar susu.

6. Karsinoma tubuler

Kanker ini berasal dari kelenjar susu.


 

Healthi Living Sponsored by Liza