Definisi
Mola Hidatidosa (Hamil Anggur) adalah suatu massa atau pertumbuhan di dalam rahim yang terjadi pada awal kehamilan.
Penyebab Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
Mola hidatifosa berasal dari plasenta dan/atau jaringan janin sehingga hanya mungkin terjadi pada awal kehamilan.
Massa biasanya terdiri dari bahan-bahan plasenta yang tumbuh tak terkendali. Sering tidak ditemukan janin sama sekali.
Penyebab terjadinya mola belum sepenuhnya dimengerti.
Penyebab yang paling mungkin adalah kelainan pada sel telur, rahim dan/atau kekurangan gizi.
Resiko yang lebih tinggi ditemukan pada wanita yang berusia di bawah 20 tahun atau diatas 40 tahun.
# Faktor resiko terjadinya mola adalah: Status sosial-ekonomi yang rendah
# Diet rendah protein, asam folat dan karotin.
Gejala Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
# Gejalanya bisa berupa: Perdarahan dari vagina pada wanita hamil (trimester I)
# Mual dan muntah berat
# Pembesaran perut melebihi usia kehamilan
# Gejala-gejala hipertiroidisme ditemukan pada 10% kasus (denyut jantung yang cepat, gelisah, cemas, tidak tahan panas, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, tinja encer, tangan gemetar, kulit lebih hangat dan basah)
# Gejala-gejala pre-eklamsi yang terjadi pada trimester I atau awal trimester II (tekanan darah tinggi, pembengkakan kaki-pergelangan kaki-tungkai, proteinuria).
Diagnosa Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan panggul akan ditemukan tanda-tanda yang menyerupai kehamilan normal tetapi ukuran rahim abnormal dan terjadi perdarahan.
Tinggi fundus rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan dan tidak terdengar denyut jantung bayi.
# Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah: Serum HCG untuk memastikan kehamilan, lalu HCG serial (diulang pada interval waktu tertentu)
# USG panggul
# Rontgen dada dan CT scan/MRI perut.
Pengobatan Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
Mola harus dibuang seluruhnya, biasanya jika tidak terjadi aborsi spontan dan diagnosisnya sudah pasti, dilakukan aborsi terapeutik melalui prosedur dilatasi & kuretase.
Setelah prosedur tersebut, dilakukan pengukuran kadar HCG untuk mengetahui apakah seluruh mola telah terbuang.
Jika seluruh mola telah terbuang, maka dalam waktu 8 minggu kadar HCG akan kembali normal.
Wanita yang pernah menjalani pengobatan untuk mola sebaiknya tidak hamil dulu dalam waktu 1 tahun.
2-3% kasus mola bisa berkembang menjadi keganasan (koriokarsinoma).
Pada koriokarsinoma diberikan kemoterapi yaitu metotreksat, daktinomisin atau kombinasi kedua obat tersebut.

No comments:
Post a Comment